TAman anak sejahtera
Awalnya merespon persoalan akibat tidak terjangkaunya biaya pendidikan untuk anak usia dini di sekitar Kelurahan Lowokwaru. Ditambah malpraktek lembaga pendidikan dasar pada saat itu yang memberlakukan tes calistung sebagai materi seleksi penerimaan. Akibatnya, sekian anak dari keluarga prasejahtera dengan latar belakang pendidikan orang tuanya yang sangat kurang terhambat tidak bisa bersekolah. Dari kondisi tersebut lahirlah inisiatif untuk membuat pembelajaran alternative berbentuk taman kanak kanak atau TK yang sama sekali tidak berbayar alias gratis guna menyiapkan anak-anak tersebut agar bisa diterima di jenjang pendidikan sekolah dasar.
Kegiatan Taman Anak Sejahtera
Pembelajaran untuk anak-anak usia 4-6 tahun yang dimulai tahun 2005 dan berlangsung hingga saat ini telah mengusung format yang sedikit berbeda, menyesuaikan persoalan anak-anak dan perkembangan jaman yang cepat berubah dari waktu ke waktu. Kegiatan pendampingan dan pembelajaran yang hingga kini masih dikenal sebagai “TK” oleh masyarakat sekitar telah berubah menjadi TAMAN ANAK SEJAHTERA (TAS) sejak tahun 2017. Secara konten pembelajaran tidak ada perubahan signifikan akan tetapi terdapat aktifitas yang tingkat intensitasnya yang lebih banyak daripada sebelumnya, yaitu pengasuhan sosial.
Pendampingan anak usia TK ini masih fokus pada target mengawal ketuntasan tumbuh kembang anak akan tetapi aspek psikososial anak juga mendapat porsi perhatian dan penanganan ekstra. Anak-anak masing-masing ternyata mempunyai persoalan yang beragam akibat interaksi social mereka dengan lingkungan terdekatnya. HARUM juga menangani anak-anak TAS yang terdampak pola asuh yang salah, penelantaran, kekerasan dan sebagainya.
Bagaimanakah Proses Pendampingan Taman Anak Sejahtera?
HARUM tidak memaksakan anak-anak untuk bisa membaca, menulis dan berhitung hingga akhir pendampingan, karena HARUM berkeyakinan fase 7 tahun pertama anak harus dimanfaatkan untuk menumbuhkan beragam karakter dan potensi positif yang telah ditanamkan Tuhan pada setiap anak. Pengenalan huruf dan angka dilakukan melalui stimulasi gemar membaca, metode bercerita yang dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan ramah anak.
Para orang tua anak-anak TAS juga “wajib” bekerjasama dengan pendamping dengan menghadiri pertemuan dan pembelajaran untuk orang tua di Sanggar Bunda satu pekan sekali. Dengan demikian ritme dan metode pendampingan untuk anak-anak senantiasa berkesinambungan dan singkron antara di rumah dan TAS, antara pendamping dengan orang tua.