
Pasti tidak ada zoom meeting, video call, teleconference, atau grup whatsapp. Intinya tidak ada laptop, smartphone/gadget, bahkan listrik. Inilah salah satu peranan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi sekolah anak dalam proses belajar secara daring.
Begitu juga dengan Harum Family Center, melalui teknologi, aktivitas belajar mengajar tidak terkendala ruang dan waktu, meski sebagian berpendapat hasil yang didapat tidak semaksimal belajar tatap muka. Namun, Harum sangat bersyukur karena bisa tetap mendampingi anak-anak belajar saat pandemi.
Peranan Teknologi
Berdasarkan anjuran pemerintah demi mencegah penularan Covid-19, banyak terjadi pembatasan kegiatan dan mobilitas. Jika dulu dengan mudah bertemu dimana saja dan kapan saja, sekarang pilihannya adalah melakukan komunikasi jarak jauh.
Dengan adanya bantuan teknologi anak tidak perlu menghadiri kelas secara fisik. Anak hanya perlu menyediakan waktu untuk menyimak penjelasan guru melalui media yang disepakati. Kondisi ini mengakibatkan anak tidak asing lagi dengan laptop, smartphone, atau gadget. Tidak heran diusia yang masih belia anak sudah mendapat fasilitas tersebut.
Tips Memaksimalkan Teknologi untuk Anak Saat Pandemi
Harga gadget sekarang tidak semahal 20 tahun yang lalu atau diera 90-an. Bisa dibilang sudah dapat dijangkau semua kalangan, dengan berbagai pilihan merk. Sebelum pandemi pun anak-anak sudah mengenalnya.
Itu artinya, sentuhan teknologi sudah melekat dalam tatanan kehidupan modern. Namun, peranannya semakin terasa saat pandemi karena semua serba online (daring). Lalu, bagaimana tips agar penggunaannya maksimal, terutama untuk anak saat pandemi?
1. Peranan Orang Tua adalah Kunci
Disadari atau tidak, teknologi yang berkembang pesat dan semakin canggih membuat perubahan yang signifikan dan berdampak pada pola pikir, termasuk bagi anak.
Orang tua berperan aktif untuk memberi batasan pada anak, baik waktu maupun sarana yang dipilih. Sebelum memercayakan pada anak, buatlah kesepakatan agar anak menjadi smart user terhadap fasilitas yang orang tua berikan.
Yang tidak kalah penting, sebagai orang tua masa kini harus memahami dasar-dasar teknologi. Jangan sampai menjadi orang tua gaptek dan ketinggalan informasi. Ikuti perkembangan teknologi agar tetap menjadi pengajar, pembimbing, teman diskusi, dan mampu memantau anak.
2. Variasi Aplikasi
Pilihkan aplikasi yang variatif bagi anak berdasarkan usia mereka. Rasanya ini tidak sulit, mengingat ada banyak aplikasi yang bisa diunduh secara gratis. Tidak hanya melulu aplikasi pembelajaran (pendidikan), selingkan dengan aplikasi hiburan agar anak tidak jenuh. Orang tua bisa mengunduh aplikasi cerita fabel atau dongeng dan membacakan untuk anak sambil memperagakannya.
3. Gunakan Sesuai Kebutuhan Anak
Teknologi memang sudah selayaknya dinikmati semua kalangan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan. Jika memang tidak terlalu dibutuhkan, sebaiknya tidak menggunakannya agar tidak sia-sia dan memberikan dampak buruk bagi anak. Misal, anak kelas 1 sampai 3 SD hanya diperbolehkan memegang handphone saat pelaksanaan zoom meeting. Selebihnya, ajak anak untuk tetap melakukan interaksi dengan anggota keluarga lain dan tetap melakukan aktivitas fisik.
4. Teknologi dan Kemampuan Motorik Anak
Kegiatan menyentuh, menekan, menggeser layar handphone atau mouse merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan motorik anak. Ternyata kegiatan tersebut dapat melatih kemampuan dalam melukis, mewarnai, atau menulis. Gerakan motorik ini dapat melatih koordinasi antara tangan dan mata.
Perkembangan teknologi yang tidak diiringi dengan ilmu dan habbit yang baik dapat memberikan dampak buruk bagi anak. Karena itu, orang tua dan anak harus bekerja sama dan belajar untuk bisa memaksimalkan fungsinya dengan baik, terutama dimasa pandemi.
Khususnya di Harum nih, tidak semua anak dampingan berasal dari keluarga yang mampu membeli kuota internet dan gadged sebagai sarana belajar daring. Sehingga Harum berupaya agar anak-anak tetap bisa mengikuti pendampingan, misalnya dengan memasang wifi corner, mencarikan gadged untuk mereka. Pada saat kondisi tidak memungkinkan pun Harum tetap berupaya mendampingi anak-anak belajar melalui pembelajaran daring.
Namun sekarang kondisi sudah lebih baik. Anak-anak dampingan bisa belajar tatap muka dengan tetap menerapkan prokes sehingga meminimalisir terjadinya penularan virus. Semoga anak-anak bisa tetap semangat belajar dan meraih cita-cita tanpa terkendala kondisi. Aamiin.